Thursday, July 1, 2010

Peperangan batin

Otak : Sepertinya…aku memang tidak pernah cocok dengan Hati…dia terlalu sensitif.

Hati : Otak itu terlalu keras berpikir, terlalu banyak menimbang-nimbangkan hal yang seharusnya dirasa…bukan dipikirkan.

Otak : Setidaknya aku berkiblat pada realita, tidak seperti Hati yang selalu didominasi oleh mimpi.

Hati : Mimpi itu adalah harapan…Seseorang tanpa harapan dapat mati sia-sia.

Otak : Tapi harapan tanpa diimbangi logika malah dapat mematikan jiwa, bukan?

Hati : Aku berjuang demi apa yang aku rasakan

Otak : Tapi kau tidak boleh hanya merasa…kau harus melihat dan mendengarkan. Dan kedua hal tadilah yang menunjang tugasku…BERPIKIR.

Hati : Bagaimana kalau apa yang kau lihat dan kau dengar itu salah? Semua berpulang lagi pada diriku kan? Pada Hati yang memiliki tugas MERASA.

Otak : Kamu terlalu banyak membantah dirimu sendiri, Hati…padahal kamu tahu kebenaran realita yang sesungguhnya yang juga telah kupertimbangkan masak-masak! Dan bahkan dirimu sendiripun tahu mana yang benar, tapi kamu selalu menyangkalnya!

Hati : Jangan sok tahu, Otak…kamu bahkan tidak pernah tahu apa yang aku rasakan karena kamu selalu berkutat dengan pemikiran-pemikiranmu sendiri kan?

Otak : Kenapa kamu selalu bilang TIDAK disaat aku bilang IYA? Atau sebaliknya?

Hati : Karena aku adalah tempat lahir cinta dan emosi…jadi aku tahu mana yang benar.

Otak : Benar? Bagaimana kalau itu salah, karena tempatmu terlalu digelapkan cinta dan emosi?

Hati : Cinta itu justru menerangkan segalanya…aku akan terus mencoba karena cinta…

Otak : Kita lihat saja nanti siapa yang akan menang…aku Cuma malas berkata “Kan…sudah kubilang apa?”

Mulut : AH CUKUP!!! Kalian membuatku sangat bingung sekarang. Aku terletak di antara tempat kalian, jembatan Otak dan Hati…Kalau kalian terus-menerus bertengkar hebat lalu keputusan apa yang harus aku sampaikan kepada dunia??


PS : Tulisan ini didedikasikan untuk semua yang memiliki passion-nya masing-masing...

No comments:

Post a Comment